TUGAS KELOMPOK
Alat dan Mesin Pengolahan Tanah
Oleh
Rizki Eprimal 1414071085

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKUKTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
PENGOLAHAN
TANAH
Pengolahan
tanah meliputi pekerjaan penyiapan/pengolahan lahan sehingga siap ditanami.
Pengolahan tanah secara umum dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah primer
(pengolahan tanah pertama) dan pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah
kedua), meskipun pada kenyataannya pembedaan tersebut kurang tegas (bisa saling
tumpang tindih). Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah
sekunder biasanya didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya.
Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam
(>15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan
pengolahan tanah kedua mengolah tanah lebih dangkal (< 15 cm) serta hasil
olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk
ditanami) (Pak Tas, 2008).
Peralatan
yang digunakan oleh petani pada pengolahan tanah primer adalah untuk memotong,
memecah dan membalik tanah sampai kedelaman dari 15 sampai 91 cm. Alat-alat
tersebut yaitu :
1. Bajak Singkal (Mold Board Plow)
Bajak
Singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk
membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang berfungsi memotong dan membalik
tanah disebut botton, yang dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : singkal
(molg board), pisau (share) dan penahan samping (landside). Ketiga bagian utama
tersebut dipadukan pada bagian yang disebut frog. Unit ini dihubungkan dengan
rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Hal tersebut dapat ditunjukkan
oleh gambar disamping:
2. Bajak Piringan (Disk Plow)
Bajak
piringan diciptakan untuk mengolah tanah dengan kondisi yang sulit bagi bajak
singkal. Piringan dari bajak ini pada saat beroperasi dapat menggelinding dan
berputar, sehingga bukan telapak bajak yang harus meluncur sehingga diharapkan
dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draff) yang terjadi. Setiap piringan
dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna
selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan juga membantu dalam
pembalikan potongan tanah. Gambar disamping menunjukkan piringan bajak.
Keuntungan
menggunakan bajak piringan yaitu :
ü Dapat bekerja di tanah keras dan kering
ü Dapat untuk tanah-tanah yang lengket dan
berdebu
ü Dapat untuk tanah-tanah yang kasar, berbatu
dan banyak perakaran
ü Dapat untuk tanah-tanah yang gambut dan
berseresah tebal
ü Dapat untuk pembajakan yang dalam
(Wijanto,
1996).
3. Bajak Rotary
Alat
pengolah tanah yang terdiri dari beberapa pisau yang tertaut pada poros yang
berputar dari sumber tenaga traktor atau disambungkan dengan sumber daya putar
dari traktor (PTO), berfungsi mencacah dan menghancurkan tanah yang ringan atau
bongkahan tanah hasil pembajakan dengan bajak singkal atau bajak piringan
dimana lebar poros menentukan lebar pengolahan tanah (Badan Standardisasi
Nasional, 2009).
Pengolahan
Tanah kedua dilakukan setelah pembajakan, istilah pengolahan tanah kedua atau
pengolahan tanah sekunder diartikan sebagai pengadukan tanah sampai jeluk yang
relatif tidak terlalu dalam. Alat-alat pengolah tanah kedua meliputi:
1. Garu (Harrow)
Merupakan
peralatan yang dipergunakan untuk meratakan tanah, memecah bongkahan tanah,
mengaduk tanah dan mencegah serta membinasakan gulma, dan sering juga
dipergunakan untuk menutup biji. Berikut merupakan macam-macam garu, yaitu:
· Garu Piringan (Disk Harrow)
Garu
piringan yang digunakan sebelum pembajakan untuk memotong sisa tanaman yang
tertinggal dipermukaan tanah dan menggemburkan tanah lapisan atas sehingga
paliran akan membentuk hubungan yang lebih baik dengan tapak paliran sehingga
mencegah terbentuknya ruang-ruang udara saat paliran dibalik. Penggunaan
setelah pembajakan untuk menggemburkan tanah dan menempatkan tanah dalam
keadaan yang lebih baik bagi benih. Tujuan lain adalah :
ü Menyiapkan lahan dalam keadaan siap tanam
ü Pendangiran tanah
ü Pemberaan
ü Menutup biji yang disebarkan dengan tanah.
(Dian,
2010).
Pembajakan
yang baik terdiri atas pembalikan dan pemerataan tanah, pembuatan paliran yang
bersih bulat seragam. Pembajakan memiliki peran penting dalam pengolahan tanah,
sehingga perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Ø Puncak paliran (furrow) sedikit bergerigi.
Ø Tanah harus digemburkan dengan sempurna dari
puncak sampai dasar paliran.
Ø Masing-masing paliran harus lurus dari ujung
ke ujung lahan yang rata.
Ø Setiap paliran balik sedikit lebih tinggi dan
segala macam seresah tertimbun dengan sempurna.
Ø Garis besar paliran harus pada satu titik
tanpa patahan dan cekungan.
Ø Semua seresah harus terbenam empurna di sudut
kanan paliran yang lebih rendah.
Ø Paliran haris sepenuhnya seragam.
Ø Kedalaman semua paliran harus sama, yang
berlanjut dengan kedalaman yang seragam.
Ø Alur buntu harus bebas dari semua seresah.
Ø Jalur yang tak terpecah tidak boleh dibiarkan
di antara paliran dalam pembajakan menurut kontur (garis tinggi)
(Dahono,
1997).
Perbedaan pengolahan tanah modern dengan
pengolahan tanah sederhana adalah pada alat-alat yang digunakan. Pengolahan
tanah modern menggunakan perlatan modern, seperti traktor sebagai tenaga
penggerak bajak. Akan tetapi pengolahan tanah sederhana, masih menggunakan
tenaga penggerak dari hewan, seperti kerbau, sapi, atau hewan ternak lainnya
dalam pengolahan tanahnya. Sehingga, akan lebih baik menggunakan cara
pengolahan tanah modern, karena memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah
proses pengolahan tanah lebih cepat diselesaikan karena menggunakan tenaga
mesin.
Sumber :
Badan
Standardisasi Nasional, 2009. Traktor Roda Dua-Unjuk Kerja dan Cara Uji.http://pphp.deptan.go.id/download/layanan_informasi/mutu_dan_standarisasi/sni-sni_tanaman_pangan/31146_sni_0738-2010.pdf.
Diakses pada 1 Maret 2016.
Dahono, 1997.
Pengolahan Tanah dengan Traktor Tangan. Jakarta: Bagian Proyek Pendidikan
Kejuruan Teknik IV
Dian, 2010.
Alat dan Mesin Pengolah Tanah. http://dianberkata .blogspot.com/2010/05/alat-dan-mesin-pengolahan-tanah.html.Diakses
pada tanggal 1 Maret 2016
Pak Tas, 2008.
Pengantar Mata Kuliah Mesin Peralatan Pertanian.
http://teknoperta.wordpress.com/2008/09/18/pengantar-mk-mesin-peralatan-pertanian-2/.
Diakses pada tanggal 1 Maret 2016
Wijanto, 1996.
Memilih, Merawat, dan Menggunakan Traktor Tangan. Jakarta: Penebar Swadaya.





GARU PIRING GARU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar